Ciri Ciri Wawangsalan dalam Bahasa Indonesia

Halo teman-teman! Sekarang, kita bakal bahas tentang ciri-ciri wawangsalan. Apa sih wawangsalan itu? Well, wawangsalan sebenernya adalah bahasa yang dipakai untuk menyamarkan maksud atau arti sebenarnya dalam sebuah kalimat. Biasanya, bahasa ini dipakai oleh pengguna bahasa Indonesia sebagai bentuk humor atau lelucon. Namun, tidak semua orang mampu menguasai bahasa wawangsalan ini. Ada beberapa ciri-ciri yang membedakan antara pengguna wawangsalan dan yang tidak. Yuk, kita simak bersama-sama!

Tanda-tanda Orang Menggunakan Wawangsalan

Wawangsalan adalah bahasa tidak baku yang sering digunakan dalam obrolan sehari-hari oleh masyarakat Indonesia. Meskipun pada awalnya digunakan secara santai, penggunaan bahasa ini kini menjadi semakin marak dan dianggap sebagai salah satu bentuk penyimpangan bahasa Indonesia. Berikut adalah sepuluh tanda-tanda penggunaan wawangsalan.

1. Pengulangan Kata-kata

Penggunaan kata-kata yang berulang-ulang dalam suatu kalimat merupakan salah satu ciri khas dari wawangsalan. Contohnya, ketika kita ingin mengatakan “sudah makan?” dalam wawangsalan, maka kalimat itu akan menjadi “sudah makan-makanan?”. Hal ini jelas menunjukkan penggunaan kata yang berlebihan dan bahkan tidak pantas.

2. Penggabungan Kata-kata

Selain pengulangan kata, penggabungan beberapa kata juga sering terjadi dalam wawangsalan. Hal ini dapat ditemukan pada kalimat-kalimat seperti “jalanan macet-macetan”, “hujan turun-turunan”, atau “ngapain-ngapain?”.

3. Penggunaan Kata-kata Tak Baku

Salah satu tanda lain dari wawangsalan adalah penggunaan kata-kata yang tak baku atau bahkan vulgar. Misalnya, “jalan tikus” digunakan untuk menggambarkan jalan kecil yang biasanya digunakan sebagai pintu belakang. Penggunaan kata-kata tidak baku seperti ini dapat merendahkan kualitas bahasa Indonesia.

4. Penggunaan Bahasa Gaul

Penggunaan bahasa gaul yang tidak sesuai dengan konteks merupakan salah satu bentuk wawangsalan. Sebagai contoh, kalimat “lu lagi ngapain?” yang seharusnya ditujukan hanya pada teman sebaya digunakan secara sembarangan tanpa memperhatikan status sosial.

5. Penggunaan Bahasa Asing

Wawangsalan juga dapat terjadi ketika seseorang memasukkan bahasa asing ke dalam kalimat bahasa Indonesia tanpa memperhatikan konteks. Seperti contoh, ketika seseorang mengganti ‘sudah’ menjadi ‘already’ atau ‘sedang’ menjadi ‘on going’ dalam kalimat bahasa Indonesia.

6. Penggunaan Singkatan

Penggunaan singkatan yang tidak lazim atau tidak dikenal juga dapat menjadi tanda-tanda penggunaan wawangsalan. Seperti contoh, “PC” yang sebenarnya merujuk pada Personal Computer, dalam bahasa mereka menjadi “Pencil Cetak”.

7. Menggunakan Kata-kata Majemuk

Penggunaan kata majemuk dalam wawangsalan juga dapat menjadi tanda-tanda penggunaan bahasa non-baku. Seperti contoh, “jalan-jalanan” yang sebenarnya merujuk pada lokasi atau kawasan yang berupa objek wisata, namun banyak digunakan dalam kalimat-kalimat dalam obrolan sehari-hari.

8. Bahasa yang Tidak Jelas

Penggunaan bahasa yang tidak jelas juga dapat menjadi ciri-ciri wawangsalan. Ini terjadi ketika seseorang tidak menggunakan kata-kata dengan benar sehingga pesannya sulit untuk dipahami.

9. Menggunakan Kata-kata Kasar

Penggunaan kata-kata kasar atau jorok juga dapat menjadi tanda-tanda penggunaan wawangsalan. Hal ini dapat merendahkan tidak hanya kualitas bahasa kita, tetapi juga etika kita sebagai manusia.

10. Menggunakan Dialek yang Tidak Baku

Terakhir, penggunaan dialek yang tidak baku atau bahasa daerah yang tidak umum juga dapat menjadi ciri-ciri wawangsalan. Meskipun dialek dan bahasa daerah memang patut dihargai, namun penggunaannya tidak semestinya mengalahkan bahasa Indonesia yang resmi.

Itulah sepuluh tanda-tanda penggunaan wawangsalan dalam bahasa Indonesia. Dalam penggunaan bahasa, kita harus memperhatikan contex yang tercipta agar tidak terjadi pemaksaan-pemaksaan penggunaan kata yang dapat menyesatkan. Mari jaga baik-baik bahasa kita dan tetap mencintai kesatuan bahasa Indonesia!

Teka-Teki Ciri Ciri Wawangsalan bagi Orang yang Tidak Tahu

Seringkali kita mendengar orang menggunakan bahasa yang terdengar asing dan rancu. Namun, apakah kamu tahu jika bahasa tersebut memiliki nama, yaitu wawangsalan? Wawangsalan merupakan bahasa yang terdiri dari kata-kata atau kalimat yang dituturkan dengan maksud tertentu. Berikut adalah teka-teki ciri-cirinya bagi orang yang tidak tahu:

1. Bahasanya terdengar tidak jelas.
Orang yang tidak tahu tentang wawangsalan cenderung merasa bingung ketika mendengar bahasa ini. Hal ini karena wawangsalan memiliki ciri khas berupa penggunaan kata-kata atau kalimat yang tidak lazim dan sulit dipahami.

2. Tidak tergolong bahasa daerah.
Wawangsalan bukanlah bahasa daerah, melainkan bahasa yang digunakan untuk maksud tertentu, seperti untuk bercanda atau menjaga privasi.

3. Mungkin digunakan untuk menyembunyikan makna sebenarnya.
Wawangsalan biasa digunakan oleh orang-orang untuk menyembunyikan makna sebenarnya dari percakapan. Agar tidak terdengar jelas oleh orang lain, kosa kata wawangsalan seringkali berupa singkatan-singkatan atau kalimat-kalimat yang terbalik.

4. Antara humoris atau serius.
Meskipun sebagian besar penggunaan wawangsalan dilakukan dengan maksud bercanda, hal ini tidak menutup kemungkinan digunakan untuk tujuan serius, misalnya untuk mengulur waktu atau menghindari situasi yang tidak diinginkan.

5. Penggunaannya terbatas.
Wawangsalan biasanya hanya digunakan di kalangan tertentu, seperti teman sebaya atau orang yang akrab. Bagi orang yang tidak mengenal bahasa ini, kebanyakan menganggap bahwa orang yang menggunakan bahasa ini kurang serius atau bahkan nakal.

6. Banyak digunakan di media sosial.
Media sosial merupakan tempat yang cukup populer untuk menggunakan wawangsalan. Bahkan, ada berbagai akun yang menggunakan bahasa ini secara khusus untuk berinteraksi dengan pengikutnya.

7. Bukan bahasa resmi.
Tidak seperti bahasa Indonesia, bahasa wawangsalan tidak diakui sebagai bahasa resmi di Indonesia. Oleh karena itu, penggunaannya lebih banyak digunakan untuk kepentingan informal.

8. Mengandung unsur teka-teki atau puzzle.
Karena ciri khas penggunaan kata-kata atau kalimat yang sulit dipahami, wawangsalan sering kali menimbulkan efek teka-teki bagi orang yang tidak mengerti. Ini tentu saja menambah keseruan bagi mereka yang menggunakannya.

9. Membuat pembicaraan menjadi lebih interaktif.
Menggunakan wawangsalan dalam percakapan atau chat dengan teman-teman dapat membuat pembicaraan menjadi lebih interaktif dan misterius. Dengan begitu, keadaan menjadi lebih menyenangkan dan tidak terlalu kaku.

10. Bukanlah bahasa rahasia.
Meskipun penggunaannya mengandung unsur misteri dan teka-teki, wawangsalan bukanlah bahasa rahasia yang hanya bisa dimengerti oleh kalangan tertentu saja. Dalam perkembangannya, bahasa wawangsalan banyak dipelajari dan digunakan oleh berbagai kalangan, termasuk para peneliti di Universitas Indonesia.

Ciri Ciri Wawangsalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Wawangsalan merupakan bentuk komunikasi yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Gaya bahasa ini biasa digunakan pada situasi informal dan biasanya digunakan untuk tujuan menghibur. Berikut ini adalah beberapa ciri ciri wawangsalan dalam kehidupan sehari-hari:

Tidak Formal

Wawangsalan adalah bentuk bahasa informal yang digunakan untuk situasi santai, seperti berkumpul bersama keluarga atau teman-teman. Biasanya, bentuk wawangsalan lebih banyak terdapat pada lingkungan perkotaan. Jika Anda sedang berada dalam situasi yang tidak formal, menggunakan wawangsalan dianggap normatif.

Humoris

Ciri lain dari wawangsalan adalah humoris. Bahasa yang digunakan pun unik dan kreatif sehingga menimbulkan tawa pada pendengar. Pada saat yang sama, terkadang wawangsalan menjelang ke arah sindiran dan ejekan. Namun, jika digunakan dengan tepat, wawangsalan menjadi cara yang baik untuk menghibur orang lain.

Tidak Lazim

Wawangsalan sering kali menggunakan bahasa non-formal yang tidak lazim. Kebiasaan ini dibawa-bawa dari generasi ke generasi dan terus berkembang. Beberapa bentuk wawangsalan yang paling umum adalah plesetan, tetikus, dan baris-baris. Misalnya, contoh plesetan umum adalah “itok” (dari kata “tidak”), “mbot” (dari kata “baru saja”), dan “cepery” (dari kata “cepat sekali”).

Membingungkan bagi Orang Asing

Ciri-ciri wawangsalan yang lain adalah sulit dimengerti bagi orang asing yang tidak akrab dengan bahasa Indonesia. Jika Anda baru belajar bahasa Indonesia atau berbicara dengan orang asing, lebih baik hindari menggunakan wawangsalan karena akan membingungkan mereka.

Beragam Bentuk dan Gaya

Tidak ada aturan yang pasti saat menggunakan wawangsalan. Namun, pada umumnya bentuk wawangsalan terdiri dari bahasa palsu dan kata-kata yang dibalik. Terdapat juga bentuk wawangsalan yang membingungkan seperti bahasa rempong yang lebih mudah ditemukan di Jawa. Selain itu, terdapat wawangsalan yang mirip dengan potongan kalimat pada penggalan puisi.

Tabel berikut dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang contoh wawangsalan dan artinya:

Bahasa Indonesia Wawangsalannya Artinya
Tidak Itok Bukan
Pergi Igro Selesai
Bagus Sugab Kutanam
Orang Grano Anjing

Itulah beberapa ciri ciri wawangsalan dalam kehidupan sehari-hari. Meski wawangsalan terkesan menggelitik dan lucu pada awalnya, namun sebaiknya Anda lebih bijak dalam menggunakannya. Jangan sampai penggunaan wawangsalan malah menyinggung perasaan orang lain.

Sudah tahu apa itu Wawangsalan? Jika belum, artikel ciri-ciri wawangsalan di Beritagar.id bisa membantumu lebih memahami istilah tersebut.

Terima kasih Telah Membaca!

Kamu sudah mengetahui ciri-ciri wawangsalan yang sering digunakan oleh orang Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kamu untuk memahami bahasa Indonesia dengan lebih baik. Jangan lupa kunjungi lagi website kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya ya! Sampai jumpa lagi!

Leave a Comment