Siapa yang tidak kenal dengan dua tokoh besar bangsa Indonesia, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Dua presiden pertama Republik Indonesia ini dikenal sebagai pahlawan yang telah berjuang untuk merdeka dari penjajahan Belanda. Namun, tahukah kalian bagaimana riwayat pendidikan kedua tokoh ini? Pendidikan menjadi faktor penting dalam membentuk pribadi dan jiwa kepemimpinan mereka. Mari kita simak bersama-sama riwayat pendidikan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno
Ir. Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Sejak kecil, Soekarno sudah menunjukkan minat dalam bidang pendidikan dan politik. Ia pernah bersekolah di HIS (Hollandsch-Inlandsche School) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Surabaya sebelum pindah ke Bandung untuk melanjutkan Sekolah Teknik (STOVIA). Setelah lulus dari STOVIA pada tahun 1921, Soekarno memperoleh pekerjaan sebagai guru di sekolah dasar di Bandung.
Pelajar Aktif dan Kritis
Soekarno dikenal sebagai pelajar aktif dan kritis. Pada masa-masa kuliahnya, ia sering mengikuti kegiatan organisasi dan politik. Salah satu organisasi yang didirikan oleh Soekarno adalah Jong Java. Ia pun aktif dalam kegiatan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Nasionalisme Indonesia.
Perjalanan Pendidiakan ke Eropa
Pada tahun 1928, Soekarno memperoleh beasiswa dari pemerintah Belanda untuk melanjutkan studi ke Belanda. Ia belajar di Universitas Teknik Delft selama 3 tahun dan lulus pada tahun 1931. Selama berada di Belanda, Soekarno banyak terlibat dalam kegiatan politik dan organisasi pergerakan nasional Indonesia. Ia menjadi salah satu tokoh dalam pendirian Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927.
Kembali ke Tanah Air dan Aktivitas Politik
Poelau Telo, Pada tahun 1931, Setelah menyelesaikan studinya dan kembali ke Indonesia, Soekarno terus aktif dalam kegiatan politik. Ia mendirikan Partindo (Partai Indonesia) pada tahun 1935 dan menjabat sebagai ketua sampai tahun 1940. Selain itu, Soekarno juga terkenal sebagai orator ulung yang mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk menentang penjajahan Belanda.
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Soekarno memiliki peran penting sebagai pemimpin dan tokoh pergerakan nasional. Ia menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama-sama dengan Drs. Mohammad Hatta. Setelah Indonesia merdeka, Soekarno menjabat sebagai presiden pertama Indonesia pada tahun 1945-1967. Ia meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta.
Riwayat Pendidikan Mohammad Hatta
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatera Barat dan meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta. Semasa kecil, Hatta mendapat pendidikan agama Islami dari ayahnya yang merupakan seorang ulama. Kemudian, Hatta bersekolah di sekolah Belanda yang disebut Europese Lagere School (ELS) di Kota Bukittinggi.
Pelajar Aktif dan Cerdas
Sejak kecil, Hatta telah menunjukkan kecerdasan dan minat yang besar terhadap dunia pendidikan. Ia seringkali aktif dalam kegiatan sekolah dan berhasil menyelesaikan pelajarannya dengan prestasi yang baik. Hatta juga aktif dalam organisasi pelajar yang bergerak dalam bidang politik dan sosial.
Melanjutkan Studi ke Belanda
Pada tahun 1921, Hatta diterima di sekolah kejuruan yang dikelola oleh Belanda, MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Padang Panjang. Setelah lulus dari MULO, Hatta melanjutkan studinya ke Belanda pada tahun 1922. Di sana, ia belajar di Universitas Rotterdam dan memperoleh gelar doktor dalam bidang ekonomi pada tahun 1932. Selama berada di Belanda, Hatta aktif dan terlibat dalam organisasi pergerakan nasional Indonesia.
Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Hatta menjadi salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selama pendudukan Jepang, Hatta menjadi tokoh penting dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, Hatta menjabat sebagai wakil presiden Indonesia pada masa pemerintahan Ir. Soekarno. Selama menjabat, ia turut aktif dalam meningkatkan perekonomian Indonesia dan menyelesaikan konflik di dalam negeri. Hatta meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta.
Riwayat Pendidikan Ir. Soekarno
1. Masa Kecil dan Remaja
Pendidikan formal Ir. Soekarno dimulai ketika ia berusia 6 tahun di sekolah dasar. Ayahnya, Raden Soekemi Sosrodihardjo adalah seorang pegawai di perusahaan Kereta Api Hindia Belanda. Ketika Ir. Soekarno berusia 10 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia kemudian diasuh oleh pamannya, dan pada usia 15 tahun ia diangkat sebagai guru di sekolah Hindia.
2. Pendidikan Tinggi di Bandung
Setelah lulus dari sekolah guru, Ir. Soekarno melanjutkan pendidikannya di ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1920. Ia menempuh jurusan teknik kimia. Di sini ia aktif dalam organisasi mahasiswa “Perhimpunan Indonesia” yang kemudian berganti nama menjadi “Perhimpunan Indonesia Merdeka” atau PIM.
3. Terlibat dalam Aktivisme Politik
Di PIM, Ir. Soekarno semakin aktif dalam dunia politik. Ia memimpin gerakan nasionalisme dan menjadi salah satu tokoh penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia juga memimpin organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Sarekat Islam dan Partai Nasional Indonesia.
4. Pusat Pendidikan Nasional Taman Siswa
Setelah lulus dari ITB, Ir. Soekarno membuka sekolah dasar di Jakarta dengan nama Taman Siswa pada tahun 1929. Tujuannya adalah mengembangkan nilai-nilai nasionalisme melalui pendidikan. Pada masa ini, ia menulis banyak buku mengenai nasionalisme, seperti “Indonesia Menggugat” dan “Manifesto Politik Kebangsaan”.
5. Pengasingan di Ende, Nusa Tenggara Timur
Pada tahun 1934, Ir. Soekarno ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Ende, Nusa Tenggara Timur. Di tempat pengasingannya, ia tetap aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia juga terus menulis untuk mengungkapkan nasionalismenya.
6. Pendidikan di Amerika Serikat
Sebelum kembali ke Indonesia, Ir. Soekarno mendapat kesempatan untuk belajar di Amerika Serikat. Ia mempelajari kehidupan sosial dan politik Amerika di Universitas California, Berkeley dan Columbia University.
7. Membentuk Partai Nasional Indonesia
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1938, Ir. Soekarno membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI). Organisasi ini menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
8. Dipilih Menjadi Presiden Pertama RI
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Ir. Soekarno dipilih sebagai Presiden RI yang pertama. Beliau memimpin Indonesia hingga tahun 1967.
9. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Selama menjabat sebagai presiden, Ir. Soekarno berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari berbagai ancaman. Ia juga menginspirasi bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, dan mengarahkan Indonesia menuju politik luar negeri yang aktif dan bebas.
10. Peninggalan bagi Indonesia
Ir. Soekarno meninggal pada tahun 1970, tetapi ia meninggalkan warisan yang besar bagi bangsa Indonesia. Di antaranya adalah Pancasila sebagai dasar negara, konsep kebijakan luar negeri bebas dan aktif, serta semangat nasionalisme dan patriotisme. Beliau menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Pendidikan Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, atau yang biasa kita kenal sebagai Bung Karno, adalah sosok presiden pertama Indonesia yang sangat berpengaruh. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Budi Utomo Blitar pada tahun 1913. Sayangnya, Bung Karno harus terpaksa meninggalkan sekolah karena ayahnya yang menjadi guru di sekolah tersebut ditangkap oleh pemerintah Belanda.
Setelah itu, Bung Karno melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Umum (SMU) Malang, yang lulus pada tahun 1921. Selama di sekolah, Bung Karno dikenal sebagai sosok yang aktif dalam organisasi, terutama ketika tergabung dalam Jong Java dan Jong Islamieten Bond.
Bung Karno kemudian melanjutkan pendidikan di Technische Hogeschool Delft, Belanda dan lulus pada tahun 1930 dengan gelar insinyur. Selain itu, Bung Karno juga sempat berkuliah di Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1957.
Berikut adalah tabel riwayat pendidikan Ir. Soekarno:
Pendidikan | Tempat | Tahun |
---|---|---|
SD | Budi Utomo Blitar | 1913 |
SMU | Malang | 1921 |
Technische Hogeschool Delft | Belanda | 1930 |
Universitas Indonesia | Jakarta | 1957 |
Itulah riwayat pendidikan Ir. Soekarno. Bung Karno dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai pendidikan dan mengutamakan pembangunan nasional melalui pendidikan.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang riwayat pendidikan Ir Soekarno dan Mohammad Hatta, kamu bisa membaca artikel ini yang sudah kami siapkan di Kompas.com.
Terima kasih telah membaca artikel tentang riwayat pendidikan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Keduanya merupakan tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Semoga informasi yang disampaikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan Anda. Jangan lupa untuk mengunjungi kami lagi di lain waktu untuk membaca konten-konten menarik lainnya. Selamat tinggal!